![Di pelet bertubi tubi Di pelet bertubi tubi](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhG008X-U-OmbGpQle0GFxRDRpVdrRoDIUUU31Ghe_n4urBDXcuwXddbzWu2ZFWjnoVIts4WU9EKRqfSPZW0taoZK7R8Q3KBB2pou3HYzjGyAFDkepEZYA_7i8o5YKYAKKAOAddiWDDjqOl/w200-h150-p-k-no-nu/PicsArt_10-01-09.10.16.jpg)
Di pelet bertubi tubi
Perkenalkan namaku Bu Susi, Aku adalah warga baru di Desa ini, sebuah Desa yang bisa dikatakan lumayan jauh dari pusat kota ataupun dari tempat tinggal asalku.
Karena tuntutan pekerjaan, aku terkadang harus berpindah pindah rumah tergantung penempatan dan lokasi yang membutuhkan tenaga suamiku.
Hal itu tentu saja tidak menjadi masalah bagiku asalkan rejeki yang dicari itu halal dan bisa menghidupi keluargaku.
Dalam keluarga, Aku dikaruniai 3 orang anak perempuan, mereka adalah Yuni, Nita dan Ayu. Yang mana 2 diantaranya sudah menikah dan sudah hidup dengan keluarganya masing masing. Kini aku hanya tinggal dengan Ayu, anakku yang terakhir. Dia masih menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi di kota ini.
Karena memiliki seorang anak gadis, aku sempat beberapa kali menerima tamu secara tiba tiba, mereka datang dengan maksud ingin melamar anakku. Hal itu tentu saja kutolak dengan halus karena anakku masih belum lulus kuliah. Aku pribadi ingin anakku menyelesaikan sekolahnya dahulu sebelum menjalin rumah tangga agar hidupnya lebih baik dan lebih bijaksana, fikirku.
Hingga akhirnya,
cerita itu dimulai beberapa bulan setelah kepindahanku ke desa ini.
Saat itu, Ayu sedang menjalani libur panjang dan membuatnya harus meninggalkan tempat Kostnya.
Tentu saja hal itu membuat aku sangat bahagia, sebab aku akan ditemani anakku ketika aku berada di rumah,
Karena sebagai warga yang baru, aku juga belum terlalu kenal dengan warga dilingkungan sekitar, ditambah aku juga sering merasa kesepian ketika aku di tinggal kerja oleh suamiku, oleh karena itu, setiap kepulangan Ayu selalu menjadi kebahagian tersendiri bagiku.
Pagi itu, sesaat setelah ayah Ayu berangkat bekerja, tiba tiba aku di hampiri oleh warga sekitar yang kuketahui dia adalah ketua RT lingkungan sini.
" Bu Susi, ini ada undangan buat anak ibu " ucap pak RT,
" Undangan apa ya pak " jawabku heran,
" Undangan dari karang taruna desa bu, kami di desa ini kekurangan anak muda yang berpendidikan. Setelah saya tau anak ibu itu kuliah, jadi saya putuskan untuk mengundang dia, siapa tau anak ibu bisa memberi andil dalam desa ini " ucap pak RT.
Mendengar hal itu, aku sebagai orang tua tentu saja bangga dan berharap dia bisa lebih bersosialisasi dengan warga disini, aku kan warga baru, jadi gak enak kalau menolak, semoga Ayu dapat teman dan bisa betah tinggal disini, fikirku.
Ayu pun saat itu menyanggupi dan bersedia menghadiri undangan tersebut.
Setelah hari itu,
Ayu sering sekali keluar rumah untuk melakukan kegiatan sosial, dia mulai dikenal warga sekitar dan juga memiliki beberapa teman.
Bahkan Setelah itu, rumahku jadi sering di lewati anak anak muda yang ingin sekedar melihat Ayu bahkan tidak segan menggodanya ketika Ayu berada di depan rumah.
Karena menurutku, Ayu ini bisa dikatakan wanita paling cantik di desa ini. Itu terlihat dari setiap ada kegiatan desa yang menggunakan poster sebagai ajang promosi kegiatan, Ayu selalu dijadikan sebagai modelnya, Jadi tidak jarang juga aku kerap melihat poster ayu di pinggir pinggir jalan di desa ini.
" Wah sekarang jadi terkenal ya, seperti calon DPR saja, banyak posternya " godaku,"
" Iya tu ma, setiap ada kegiatan karang taruna, Posyandu hingga kebersihan lingkungan, selalu dibikinkan poster, agar warga mengetahui jadwal dan tempatnya, eh Photoku yang di pasang " ucap Ayu.
Akupun bahagia,
karena Ayu sudah mulai betah tinggal disini, bahkan dia berencana tidak akan memperpanjang kostnya agar bisa bolak balik ke desa ini,
Hingga akhirnya,
beberapa minggu setelah hari itu, semuanya berubah drastis ketika tiba tiba Ayu Mendadak sakit parah yang menurut warga sekitar Ayu terkena Guna Guna dari laki laki yang menyukai Ayu.
Pagi itu seperti biasanya,
setelah ayah Ayu berangkat kerja, aku memulai aktifitas dengan membersihkan sekitar rumahku dengan menggunakan sapu lidi, tiba tiba secara tidak sengaja aku menemukan sebuah bungkusan kecil di balut kain putih.
Karena penasaran,
akhirnya kubuka bungkusan tersebut, dan betapa terkejutnya aku, setelah aku melihat isinya.
Kain tersebut berisi photo ayu yang dilipat kecil disertai sepotong bunga melati dan beberapa jarum dan benang, serta ditambah beberapa potongan kertas dengan gambar aneh. Semua di bungkus rapi dengan kertas putih ditambah bau minyak wangi yang sangat menyengat.
Tentu saja benda tersebut langsung kubuang seketika, dan aku langsung masuk ke dalam rumah dan hendak memberitau Ayu tentang apa yang kutemukan.
Sesampainya di depan kamar Ayu, aku kembali terkejut ketika aku tiba tiba melihat kondisi Ayu yang terbaring kaku dengan tatapan kosong dengan suhu tubuh yang sangat panas.
Sontak aku kaget dan langsung menghubungi suamiku.
Karena suamiku saat itu belum bisa kembali pulang, akupun menuju rumah pak RT dengan maksud meminta bantuan agar Ayu dibawa ke puskesmas. Dan pk Rt pun saat itu siap dan lngsung mengantar aku dan Ayu ke puskesmas terdekat agar Ayu segera mendapat pertolongan yang tepat.
Sesampainya di puskesmas,
kata dokter, Ayu hanya kelelahan dan Demam biasa. Karena dokter saat itu tidak menemukan gejala penyakit lain, akhirnya Ayu hanya di beri obat penenang dan vitamin.
Mendengar kabar tersebut, aku mulai tenang, karena saat itu kukira Ayu memang kelelahan karena aktifitas dia yang padat dan sering kurang tidur.
" Habis ini istirahat total, gak usah ikut aktifitas di desa dulu, 2 minggu lagi kamu masuk kuliah, mama gak mau kuliahmu terganggu " ucapku.
Ayu saat itu hanya mengangguk sambil memelukku.
Sesampainya dirumah,
aku kembali menemukan benda yang sama seperti yang kutemukan tadi pagi, yaitu bungkusan photo Ayu yang dibalut kain putih, Kali ini benda tersebut tidak kubuang melainkan tetap kusimpan dan hendak kutunjukan kepada suamiku nanti malam kalau dia sudah pulang kerja.
Setelah Ayu kembali istirahat, akupun melanjutkan aktifitasku yang sempat terhenti karena harus membawa ayu ke puskesmas.
Saat itu, meskipun aku sedang di luar rumah, Aku bisa tetap melihat posisi ayu yang sedang berbaring di kamarnya, karena kamar ayu ini terletak di bagian depan ruangan rumah. Jadi ketika korden dan jendela nya tidak di tutup, siapapun yang melewati depan rumahku, pasti bisa melihat ke arah dalam kamar Ayu.
Ketika aku melanjutkan menyapu di depan rumah, aku sangat terkejut, karena aku tiba tiba melihat seperti ada wanita berbaju putih kusam sedang duduk di kamar Ayu.
Sontak aku langsung lari kedalam karena aku takut ada seseorang yang ingin menganggu anakku.
Dan betapa terkejutnya ketika aku sampai di kamar ayu, Aku tidak menjumpai siapapun,
Bahkan aku sudah pastikan lagi dengan menyisir dalam ruangan rumah, tetapi tetap saja aku tidak menjumpai orang lain selain Ayu.
Hal itupun terjadi berulang ulang hingga 4 kali.
Puncaknya ketika aku berada di luar rumah, aku kembali melihat sosok wanita tersebut,
Kali ini, aku mencoba pelan pelan menuju kamar ayu dan ingin mengintipnya dari jendela sebelum masuk ke kamar ayu.
Dan ketika kuintip lebih dekat, Aku sangat kaget seakan tidak percaya dengan apa yang kulihat.
Ternyata aku melihat 2 sosok perempuan berambut lurus panjang yang duduk di ranjang kamar Ayu, mereka berdua memandangi Ayu yang sedang tertidur pulas.
Akupun saat itu langsung berteriak sekuat tenaga dan berlari masuk ke kamar Ayu.
Dan sesampainya di kamar ayu, sosok tersebut kembali menghilang, Saat itu ayu langsung kubangunkan dan kubawa pindah ke kamarku,.
Dengan tubuh yang masih gemetar, saat itu aku langsung menghubungi suamiku agar dia pulang lebih awal.
" Pa pulang sekarang, anakmu sakit, aku takut, aku habis liat ada perempuan menakutkan di rumah " ucapku,
Setelah beberapa saat, akhirnya suamiku pulang dan aku menceritakan semuanya hingga kutunjukan barang yang kutemukan yang menurutku sangat mencurigakan.
Saat itu suamiku menduga Ayu sudah Diguna guna oleh orang yang menyukai Ayu.
" Ini mungkin pelet ma, yang ngirim ini pasti dia menyukai anak kita, besuk pulang kerja, biar aku kerumah abah untuk menanyakan tentang hal ini ya, kamu di rumah aja jagain Ayu ". Ucap suamiku.
Aku hanya mengangguk dan menangis karena aku takut terjadi apa apa pada anakku.
Malam pun tiba,
saat itu karena aku tidur di kamarku dengan Ayu, akhirnya suamiku tidur didepan TV.
Dan sekitar tengah malam, aku terbangun karena aku mendengar suara orang ngobrol dan mencuci piring dari arah dapur.
Aku pun saat itu curiga, karena tengah malam gini kok ada suara orang ngobrol, masak sih ada tamu, kok suamiku gak bangunin aku ya, fikirku.
Saat itu aku bangun dan coba memastikannya, dan betapa terkejutnya, setelah aku melihat ternyata suamiku sudah tertidur lelap.
Aku pun dengan pelan pelan meneruskan langkahku ke arah dapur.
Sesampainya di dapur aku tidak menemukan siapapun, hanya melihat bekas piring dan gelas yang masih basah seolah memang baru selesai di cuci. Dengan perasaan masih kebingungan, Aku kembali ke kamarku dengan melihat sekitar ruangan rumah.
Dan sesampainya di depan kamarku, aku lagi lagi terkejut ketika aku kembali melihat ada sesosok perempuan yang memandangi anakku.
Aku saat itu coba menahan diri agar tidak terkejut dan pelan pelan mencoba mendekatinya untuk memastikan siapa sebenarnya wanita tersebut, dan betapa terkejutnya aku ketika sosok tersebut tiba tiba menoleh kearahku.
Sosok tersebut berwajah sangat busuk dengan mengeluarkan bau yang sangat tidak sedap,
akupun saat itu langsung berteriak kencang hingga suamiku terbangun dari tidurnya.
Ketika suamiku bangun akupun langsung menceritakan semuanya sambil mengeluarkan air mata.
Suamiku langsung bergegas mencari sosok wanita tersebut hingga menggeledah seluruh isi rumah untuk memastikan bahwa tidak ada orang lain di rumah ini.
Dan memang setelah lama mencari pun kami tidak menemukan siapa siapa,
Akhirnya aku dan suamiku pun bersama sama tidur di kamar, untuk menjaga Ayu.
Keesokan harinya,
Ayu bangun dengan keadaan yang berbeda, sekarang dia tidak mau makan dan minum, apalagi mandi.
Dia menjdi sangat aneh, sesekali kulihat dia berbicara sendiri hingga tertawa terbahak bahak tanpa sebab.
Ketika coba kuajak ngobrol, omonganya pun ngelantur tidak jelas, dengan sesekali menyebut beberapa nama laki laki, yang ketika ku tanya siapa dia, Ayu tidak bisa menjawab.
" Teguh itu siapa nak " tanyaku,
" Kata siapa Teguh, Doni maaa,,, tapi sama Teguh,, Candraa ganteng Banget ma.,, Ayu nanti nikah sama Adit ya... " Kata Ayu berulang ulang sambil tertawa dan bertingkah sangat aneh.
Saat itu omongan Ayu semakin tidak jelas dan ngelantur, akhirnya aku mencoba mengundang pk RT untuk menanyakan barangkali ada yang kenal dengan nama nama yang disebutkan oleh Ayu tadi.
Siang itu,
pk RT pun datang dengan wajah yang gugup, beliau mengaku melihat orang rame sekali di dalam rumah ini, dan ketika beliau masuk ternyata sepi tidak ada siapapun kecuali aku dan suamiku.
" Lo kok sepi, disini apa memang gak ada orang lain selain bapak dan bu Susi ?, Soalnya dari luar tadi saya lihat disini banyak orang, tak kira saudara bapak. Oh iya, tadi didepan rumah, saya juga menemukan ini pak, aku jadi khawatir dengan keadaan anak bapak " ucap pk RT sambil mengeluarkan segenggam benda aneh.
Benda tersebut seperti potongan tali pocong lengkap dengan secarik kertas dan batu kerikil.
Karena sangat terkejut, suamiku langsung menuju rumah orang tuanya untuk menanyakan tentang apa yang sebenarnya terjadi kepada Ayu.
" Ma aku mau ke rumah Abah, mama gak usah ikut yaa, kan jauh, Ayu juga masih kayak gitu keadaannya, mending mama tunggu dirumah saja, nanti kalau sudah selesai aku langsung pulang " ucap suamiku.
Akupun menyetujuinya,
Akhirnya aku ditinggal dirumah bersama pak RT dan sejumlah warga lain yang datang menjenguk setelah mendengar kabar bahwa Ayu sedang sakit.
Pk RT saat itu menyarankan untuk mengundang salah satu orang pinter yang ada di kampung ini. Dan tanpa fikir panjang akupun menyetujuinya,
akhirnya,
setelah paranormal tersebut datang kerumahku dan melihat kondisi Ayu, aku diberi sepaket bunga 7 rupa yang sudah di beri mantra untuk di gunakan memandikan Ayu tepat jam 12 malam.
Karena menurut paranormal tersebut, Ayu terkena guna guna Asmara, bukan hanya Jaran Goyang saja, tetapi banyak sekali aliran ilmu pelet yang menyasar tubuh Ayu. Kalau tidak segera ditolong, dia bisa gila bu, ucap paranormal tersebut.
Malam pun tiba,
Sekitar pukul 8 malam, tamu yang menjenguk Ayupun satu persatu sudah pulang, memang seharian tadi, banyak tamu yang keluar masuk kerumahku. Mulai tetangga hingga perangkat desa, semuanya bergantian berbondong bondong kerumahku untuk menjenguk Ayu.
Aku pun mulai menutup pintu dan menunggu suamiku pulang sambil menunggu jam agar tepat jam 12 malam,
Ketika aku menunggu suamiku tiba tiba hpku berbunyi.
" Ma, aku pulang besuk pagi ya, ini baru ketemu abah, abah baru pulang dari rumah pakde " ucap suamiku,
" ya sudah, ini tadi sama orang orang di kasi bunga suruh buat mandikan Ayu tengah malam pa gimana " tanyaku
" Yasudah gpp, pakai air hangat aja biar tidak masuk angin " sahut suamiku.
Setelah telfon ku matikan, aku tiba tiba melihat seperti ada sosok genderuwo tepat di pojok ruangan rumahku, sosok tersebut berdiri tegak sambil mengeluarkan suara seperti sedang menggaruk garuk tembok.
Saat itu aku langsung berlari ke arah lampu dan mencoba menyalakan lampu rumah agar aku bisa memastikan sosok tersebut dan betapa terkejutnya setelah aku melihatnya dengan sangat jelas.
Sosok tersebut, lebih besar dari ukuran manusia dengan tubuhnya di penuni bulu, dia melotot ke arahku sambil meneteskan air liur,
Saat itu aku langsung berteriak dan berlari ke arah kamar untuk menyusul Ayu.
Setelah di dalam kamar, akupun mengunci pintu dari dalam dan memeluk ayu sambil menangis ketakutan.
Tidak beberapa lama kemudian, Ayu tiba tiba berdiri, tenaganya sangat kuat hingga aku tidak mampu menahannya, dia menari nari dengan sangat lihai dengan matanya yang melirik kesana kemari.
Malam itu Ayu menari nari dengan sesekali berhenti lalu tertawa tidak jelas, dia melakukan itu terus menerus secara berulang ulang.
Hingga akhirnya sekitar pukul 11 malam, aku tiba tiba mendengar suara langkah kaki tepat di depan pintu kamar.
Saat itu aku benar benar ketakutan dan mulai menangis tersedu sedu, ditambah aku melihat keadaan anakku yang sangat memprihatinkan membuat aku seolah sudah pasrah dengan semua cobaan ini.
Waktu itu aku sama sekali tidak berani membuka pintu kamar, dan setelah beberapa saat kemudian, aku mencoba menempelkan telingaku di pintu agar aku bisa mendengar lebih jelas apa yang terjadi di dalam rumahku.
Saat itu aku mendengar suara orang berlalu lalang hingga suara tawa yang sesekali terdengar lirih.
Aku juga sempat mengintip dari lubang kunci untuk memastikan apa yang terjadi di dalam rumahku, dan betapa terkejutnya aku ketika aku tidak melihat apapun, tetapi aku hanya melihat kain putih yang menutupi pandanganku, seolah saat itu ada orang yang berdiri tepat di depan pintu kamar yang dengan setia menunggu kami keluar.
Dan tidak lama kemudian,
Tiba tiba pintu kamarku di gedor gedor sangat keras sekali dengan tidak beraturan,
Aku saat itu kembali menangis sambil berdoa sebisanya.
Hingga akhirnya waktu sudah menunjukan pukul 12 malam, saat itu aku harus memandikan Ayu sesuai anjuran paranormal tadi.
Akupun memberanikan diri untuk keluar kamar sambil menggendong Ayu dengan perlahan.
Dan ketika pintu kamar kubuka,
Aku kembali melihat ada sosok genderuwo di pojok ruangan dan beberapa kuntilanak yang sedang duduk di kursi depan sambil menggendong bayi.
Aku mencoba tidak menghiraukannya dan terus berjalan sambil menundukan kepalaku.
Sesampainya di kamar mandi,
aku mulai mengguyur tubuh anakku sambil meneteskan air mata.
Malam itu perasaanku sangat terpukul dan sangat merasa bersalah karena sebagai orang tua aku tidak bisa menjaga anakku dengan baik.
Setelah aku selesai memandikannya,
akupun langsung ingin membawanya kembali ke kamar, karena aku khawatir Ayu akan kedinginan.
Dan ketika aku masih sampai di ruangan tengah, aku tiba tiba di hadang oleh beberapa sosok kuntilanak dengan wajah penuh amarah.
Akupun langsung berlari kembali ke dalam kamar mandi sambil menggotong Ayu yang saat itu Ayu tiba tiba lemas seperti tidak bisa berjalan lagi.
Ketika di kamar mandi, aku kembali memeluk Ayu sambil menangis tersedu sedu, Disitu ayu kembali demam dan menggigil kedinginan.
Tanpa fikir panjang aku langsung melepas bajuku dan kubalutkan di tubuh Ayu.
Dan di saat itu, aku juga sempat mendengar suara langkah kaki, suara tangisan, hingga suara seseorang menggedor nggedor kamar mandiku,Tetapi semua itu tidak kuhiraukan.
Dan akhirnya aku bertahan di kamar mandi hingga pagi hari
Sekitar pukul 5 pagi, tiba tiba di atap kamar mandiku ada sosok genderuwo yang menempel di tembok tepat diatasku sambil meneteskan air liur. Saat itu aku sontak sangat terkejut ketakutan, akupun berteriak seketika sambil langsung menggendong Ayu dan segera berlari keluar rumah.
Dan ketika berlari aku sempat sangat kesulitan untuk bisa keluar rumah karena badanku seperti ada yang menarik dari belakang.
Dan dengan sisa sisa tenaga akhirnya aku bisa keluar rumah dengan selamat.
Karena waktu sudah pagi, akhirnya aku bertahan di teras rumah hingga suamiku pulang, karena saat itu aku sudah tidak berani lagi untuk masuk kedalam rumahku sendiri.
Pagi itu,
karena banyak ibu ibu tetangga yang hendak berbelanja mengetahui keberadaanku di teras, mereka pun berbondong bondong menghampiriku dan menemani ku sampai suamiku pulang.
Dan akhirnya sekitar pukul 10 pagi, suamiku sampai rumah bersama Abah dan beberapa teman Abah.
Mereka langsung menyisir rumahku dan betapa Terkejutnya aku, setelah aku mengetahui mereka menemukan beberapa benda yang dianggap sebagai bukti gangguan yang memang sengaja dilancarkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Disitu mereka menemukan beberapa photo Ayu yang dibalut kain 3 buah dan beberapa tali hingga sobekan celana dalam. Ada juga beberapa tulisan jawa kuno yang di pendam di sekitar rumahku, dan memang semua benda itu sengaja ditujukan kepada anakku.
Menurut abah, di desa ini memang banyak yang menyukai Ayu dan untuk mendapatkan cinta Ayu mereka menggunakan hal hal ghaib yang seharusnya tidak boleh dilakukan.
Jika yang mengirim hanya 1 orang, mungkin efeknya tidak sampai kayak gini, ini gak cuma Ajian Jarang Goyang saja, ini banyak sekali aliran aliran ilmu pelet yang di kirim ke Ayu oleh beberapa orang, hal itu membuat fisik ayu tidak akan kuat.
Benar sekali, jika kita terlambat menyadari ini, efeknya Ayu bisa gila bahkan kita bisa kehilangan dia, tutur Abah.
Akhir cerita, Ayu kubawa ke tempat seorang ulama untuk melakukan Ruqiah. Dan tidak sampai disitu saja, rumahku pun saat itu langsung di bersihkan secara islami, dan di beri pagar ghaib oleh abah dan teman temannya.
Setelah kejadian itu, Ayu kularang untuk mengikuti semua kegiatan di desa ini lagi,
Dan setelah hari itu, dia ikut tinggal di rumah kakaknya di luar kota.
Dan kini, dia sudah menikah dengan salah satu teman kuliahnya, dan hidup bersama keluarga barunya.
Pengalaman itu tentu saja tidak akan pernah kulupakan selama hidupku, Ayupun setiap berkunjung kerumahku, sesekali mengajakku untuk kembali mengingat pengalaman yang saat itu hampir merenggut nyawanya.
Dan semua itu juga sudah kujadikan pengalaman sekaligus pelajaran agar aku bisa lebih berhati hati dalam menjaga keluarga ku.