Mister Danau Busuk


                        Misteri Danau Busuk


Danau busuk entahlah mengapa para penduduk desa menyebut danau itu busuk. Setiap selesai hari jumat di hari sabtu nya jika ada penduduk yg akan mancing atau mencuci maka akan tercium bau menyengat sangat bau. Tapi mereka tidak tau bau apa itu, bau busuk itu seperti bercampur - campur.


Bisa di sebut desa kenanga( ngasal ya 😅) desa dengan penuh banyak misteri di dalam nya. Desa yg sangat rawan sekali. Dan di desa ini setiap hari jumat atau malam jumat para gadis yg berumur 14- 17 tahun pasti akan mengilang tanpa jejak. Aneh bukan?


Bahkan kepala desa sendiri pusing memikirkan kasus ini. Di desa kenanga kasus ini sudah banyak terjadi, makanya banyak anak gadis yg selalu dirumah bahkan di jaga keluargan nya. Untuk berhati- hati.


Tapi kebanyakan para gadis yg menghilang pasti yg cantik- cantik dan juga yg lumayan cantik. Jarang gadis yg jelek ( maaf) hilang tanpa jejak. Bahkan mereka yg berwajah jelek bersyukur karna mendapat wajah itu. Karna mereka akan selamat, entahlah itu kepercayaan mereka.


Dan desa kenanga ini menjadi tujuan para siswa/ siswi untuk mencari misteri dibalik nya. Ya karna mereka mendapat tugas dari kuliahan. Jika diantara mereka bisa membawa berita yg akurat bahkan cerita yg sangat langkah mereka akan mendapatkan hadiah bahkan cerita mereka akan terkenal begitu pun mereka juga. 


(Perkenalan)

Angel gadis cantik dengan kulit langsat. Gadis yg manis.

Lyra gadis yg lumayan cantik tapi imut.

Dwi gadis cantik seperti bule itu padahal dirinya orang indonesia

Fildo cowok yg tampan itu adalah cowok periang.

Gilang cowok yg terkenal akan kecuekan nya tapi juga tampan

Jino cowok yg lumayan tampan itu adalah cowok penakut. Takut akan hal mistis lainnya. Tapi walaupun begitu jino orang nya enak di ajak bercanda.


Skip


Mereka ber enam sudah sampai di desa kenanga, mereka sudah melewati perjalanan yg sangat jauh. 

6 jam mereka melewati perjalanan jauh. Akhirnya sampai juga di sebuah rumah yg cukup lega itu.


"Ini rumah teteh elo. jin?"


"Bisa gak sih, gak usah manggil jin? Iya ini rumah teteh gua. Yuk masuk," 


"Assalamualaikum teh!!"


"Waalaikumsalam!"


Kami memasuki rumah yg cukup lega itu. Rumah dengan bangunan kuno itu sangat menarik.


"Ini kamu dek?" Ucap seorang wanita menggunakan daster putih itu lalu menempelkan telapak tangan nya di muka jino


"Gua kira tadi hantu." Bisik fildo ke kuping angel. Angel terkekeh di buat nya


"Ayok masuk dulu. Ini temen- temen kamu dek? silakan duduk." 


"Iya teh sina, ini temenya ino."


"Oh gitu. Mau berapa lama di sini?" 


"Gak tau juga si teh, belum kepikir." Balas dwi tersenyum


"Kalian istirahat sana, tenang aja banyak kamar kalian bisa pake yg mana aja." 


"OM JIN...OM JIN!!!" teriak seorang gadis kecil berumur 5 tahun 


"Lah ini bocah." Guman jino


Kamk tertawa mendengar teriakan adik kecil imut itu


"Kamu siapa nama nya?" Tanya lyra mensejajarkan tinggi nya dengan gadis kecil itu


"Kinan." Jawab sina." Kalian istirahat dulu sana, kalian pasti lelah." 


"Iya teh." 


"Om jin..om jin, nanti main sama inan ya." 


Jino mendengus." Iya nanti om main, jangan panggil om si nan, panggil kakak aja.ya, berasa tua di panggil om." 


Kinan menggeleng." Endak mau"


"Seterah lo dah." Ketus jino


"Jino, gak boleh gitu. Dia anak kecil." Ucap lyra lembut 


Jino terkekeh lalu menggaruk tengkuk nya tak gatal." Iya, hehehe." 


Skip


Malam tiba menunjukan pukul 07.00 WIB. Kami baru saja selesai makan malam dan langsung berbincang- bincang membuat kami tertawa terpingkal- pingkal. Lelucon jino memang selalu berhasil membuat suasa semakin ramai.


"Om jin, coba om jin ngomong sapi." Kinan memeluk boneka beruang nya.


Mooooo. Jino tergelak." Acak gitu suara gua njirrr." 


"Ngakak kampret." Fildo tertawa tanpa sadar dirinya terjungkal kebelakang. 


Gilang sudah tidak usah tanya lagi, dia akan menjawab jika seperlunya. 


Pagi tiba diiringi dengan suasana yg indah nan sejuk. Semua sudah bersiap untuk mencari sebuah misteri. Jino awalnya tidak mau ikut tapi karna tugas ini juga harua di vidio in dan semua anggota harus ada. Jino akhirnya mau- mau saja walau terpaksa. 


"Buat kalian para cowok, tolong jaga para gadis ya. Jangan sampe tinggalin mereka. Paham." Pesan sina sedikit khawatir


"Emang nya, kenapa teh?" 


"Gak papa, hati- hati ya!" 


Kami ber enam mengganguk lalu berjalan ke luar rumah ber cat coklat tua itu.


Kami berjalan sembari menyapa ke pada penduduk desa. sampai sudah di danau busuk yg sudah banyak di bicarakan para warga desa. Bau amis tercium menyengat, angel menutup hidung nya dan melanjutkan langkah kaki nya.


"Bener wih, kita mau ketempat ini?" Ucap gilang dengan wajah datar nya.


"Kan kita dah sepakat, lang." Ujar dwi menutup hidung nya. Benar- benar bau amis.


Jino mengusap lengan nya yg merinding." Kok semua bulu kuduk gua berdiri. Merinding gitu!" 


"Itu mungkin perasaan lo aja kali?" Ujar fildo menoleh tempat yg cocok untuk ber foto.


"Lo mau kemana?" Tanya gilang memegang lengan fildo


"Gua mau foto, tempat nya bagus sayangkan kalo gak di manfaatin. Yg malaupun bau banget sih." 


"Gak, kita gak boleh jauh- jauh." Ucap angel menutup matanya merasakan hawa dingin menusuk permukaan kulit nya.


Dwi menoleh kebawah seperti merasakan sesuatu. Sebuah tangan yg potel dan berumur darah itu memegang kaki kiri dwi.


"Khaaaa!!" Teriak dwi histeris


"Dwi, lo kenapa?" Tanya kami ber lima bersamaan.


"Gua mau pulang!! Gua mau pulang!! Hiks.. hiks gua mau pulang!!!" Teriak histeris dwi semakin menjadi.


"Dwi, tenang dulu." Ucap angel mengusap punggung dwi mencoba menenangkan tapi tak berhasil karna dwi terus menangis dan pada akhirnya kami pasrah dan berjalan menuju rumah teh sina.


Skip


Setelah sampai di rumah teh sina. Dwi cenderung pendiam semenjak ke jadian di danau itu dwi tak banyak bicara. Membuat kami binggung sendiri.


"Gimana keadaan dwi?" Tanya jino yg sedang bermain dengan kinan


"Bisa di bilang gak baik." Ujar lyra menopang dagu


"Dia juga, gak mau cerita." Timpal angel 


"Coba kita tanya dwi baik- baik. Kalo dwi kaya gini terus, kita gak bakal bisa selesain misi ini. Kita cuma di kasih waktu 1 bulan lo!" Ujar fildo 


Kami mengganguk membenarkan. Dikamar sunyi itu hanya ada dwi yg berselimut menatap lurus kedepan.


"Dwi, lo baik kan?" Lyra duduk di tepi ranjang


"Gua takut, gua mau pulang!"


"Jangan gini dong. Wi, kita dah jauh- jauh ke sini. Tapi apa akhirnya malah kaya gini, kalo kaya gini mendingan gak usah. Bodo gua gak dapet nilai." Ujar jino geram sembari menonjok tembok kesal


"Juan lo jangan kaya gini dong!" Ujar lyra mengusap punggung dwi


"Gini mana?! Jelas-jelas dwi kaya gini pas dari danau itu. Mending cari tempat yg aman aja, gua yakin kita pasti dalam bahaya. Kalo terus cari misteri danau itu!!" Lanjut jino


"Stop!!! Terus gimana? Kita udah sampai di sini kan, ya udah jalanin aja! Kalo misteri yg kita cari bener2 bahaya, ya udah stop!!" Angel menaikan suara nya. Semua diam hanya ada keheningan 


" Dwi, cerita sama kita. Ada apa?" Kini suara angel sudah seperti biasa


"Gua, ngeliat tangan potel di danau, apa lagi tangan itu berumur darah." Jelas dwi ketakutan. Dwi sebenernya tidak percaya apa yg dia lihat, itu membuat dwi syok.


"Dah lah berhenti aja, bahaya tuh!" Ujar jino mengompori. Gilang mendengus lalu menatap tajam ke arah jino untuk diam.


"Dwi, lo tenang ya! Setelah tugas kita selesai kita langsung pulang, lo gak perlu takut. Kita pasti jagain lo kok." Ucap gilang meyakinkan. Wow ini adalah ucapan terpanjang dari gilang.


"Wow...Wow...wow!! Seorang gilang bicara panjang, perlu di rekam nih." Ujar jino dramatis"  Good, tai embek mana hp gua kan." Umpat jino merogoh kantongnya mencari hp nya.


"Ayok lang, ulang lagi ngomong nya. Cepet gua rekam." 


Krik   krik  krik   krik


Seorang jino martono( nama jadul😅) tadi saja seorang jino marah- marah sekarang kembali ke sedia kala mulai gila lagi. Memang tidak tau keadaan. Dasar Jin!


Setelah kejadian tadi semua kembali berjalan lancar jino juga sudah kembali ke akal gila nya.


"Teteh elo. Kemana jin?" 


Jino geram." Bisa gak sih? Gak.usah.panggil.gua jin?!"


Fildo terkekeh." Kan emang nama lo jino!" 


"Gak tau lah," jino memalingkan muka nya kesal.


"OM JIN..OM JIN.. main sama kinan yuk!!" 


"Tuh, keponakan lo aja manggil jin!"


Jino mensejajarkan tubuh nya ke arah kinan." Kinan, keponakan om yg imut kaya tuyul. Jangan panggil om jin ya, panggil kakak aja. Ok," 


Kinan menatap jino tak mengerti lalu mengeleng polos." Kinan mau nya om jin." 


"Gak tau lah, untuk keponakan gua lo. Kalo gak gua lempar ke siringan lo!" 


Suara teriakan terdengar berasal dari dapur." APA YG MAU KAMU LAKUIN AMA ANAK AKU JIN!!" Suara sina kini mengalahkan toa


Jino kesamber geledek seketika. Suara merdu itu merusakan penglihatan jino ( ck salah maksudnya pendengaran) di ikuti fildo, angel, dwi, lyra, dan gilang yg meringis memegang telinga mereka. Berlebihan.


"Itu suara, apa geledek. Bjirr tuh mulut kaya toa." Umpat fildo


"Mungkin emak nya ngidam geledek kalo gak toa." Celetuk dwi


Mata jino memincing." Wi, lo barusan emak gua! Wah ngajak gelut ini mah!"


"Gak usah mulai gila. jin," ujar lyra memakan keripik pisang


"Udah sih biarin, mau di omongin juga si jin mah udah kebal. Gak guna omongin dia." Ujar angel tersenyum kecil


"Hina terus...hina sampe pala gua gosong kaya pantat panci." Cibir jino


"Sini gua bantuin, gosongin kepala lo." Tawar fildo 


"Gak makasih, dah kebal gua mah. Kesamber geledek aja gua gak mati__" 


"Terus kalo gak mati apa?" Tanya dwi membenarkan posisi duduk nya.


"KO!" Jawab jino tenang


Krik  krik  krik


Bugh


Plak


Prang


Pletak


Jder!


Sut!


Siung


Akhirnya seluruh tubuh jino membiru akibat timpukan, cubitan, tamparan. Wah bahaya.

"Bener, bener ngajak gelut!"


"AYOK!" Ucap kami berbarengan bersamaan dengan teh sina yg membawa centong dan panci.


Jino menelan saliva nya." Ampun juminten, ampun markonoh, ampun!"


Malam ini adalah malam mencekam. Berbeda dengan malam sebelum nya. Malam sebelum nya begitu damai dan tenang. Hari ini adalah kamis malam jumat, aneh kan?


Dwi tidak bisa tertidur. Bau bunga melati begitu menyengat entah dari mana asal bau itu ditambah dengan suara merdu seseorang bercampur dengan alunan suling yg begitu indah.


Dwi yg penasaran mencari asal suara itu. Tap tap tap langkah kaki seseorang terdengar.

"Ngapain elo wi, disini? Gak tidur lo?" 


Dwi terlojak kaget." Lo jin, tadi gua denger suara gitu. Penasaran gitu lah."


"Gua juga denger kok, kaya nya dari depan rumah deh. Yuk liat!" 


Kami berdua membuka pintu perlahan terdapat seorang gadis berkebaya sunda putih, rambut di sanggul dengan beberapa bunga melati. 


"Teteh ngapain disini?" Tanya jino merinding.


Tidak menjawab, gadis itu terus memainkan suling nya dengan lagu yg menyiratkan kesedihan di dalam nya. Dwi tidak mengeri arti lagu itu, dia juga tidak mengerti bahasa sunda.


"Dwi masuk aja yuk!" 


"Gak mau lah." Tolak dwi.


"Udah ayuk!" Jino menarik tangan dwi untuk masuk.


Beberapa menit kemudian warga desa begitu bising membuat kami terbangun berbeda dengan dwi dan jino yg ingin tidur tapi tak jadi.


Tok. Tok. Tok


Budi ( suami teh sina) membuka pintu terdapat banyak warga di depan rumah nya." Ada apa ya? akang- akang!" 


"Anak gadis ku hilang, tolong bantu cari" budi mengganguk.


"Aa, saya boleh ikut?" Tanya gilang sopan


"Boleh atuh boleh." 


Jino yg ingin berbalik ke kamar." Lo gak ikut jin?" Tanya lyra


"Hehehe, gak ra. Gua jagain kalian para cewek dirumah aja. Sebagai lelaki tangguh." 


Pria tua melihat nya jengah." Udah ayuk bantu saya."


Jam 4 subuh kami tidak tidur sama sekali. Mata kami yg panda dengan sedikit memerah . Gilang cowok itu dari jam 9 malam itu mencari gadis itu tapi tidak ketemu juga bahkan sampe jm 4 subuh. Bayangkan saja bagaimana kondisi tubuhnya. Angel, fildo, dwi, lyra, dan jino walaupun kami tidak mencari. Tapi kami tidak bisa tidur

Keesokan hari nya di malam jumat itu angel tidak bisa tidur lalu menoleh jm di dinding pukul 12 malam. Angel melihat dwi dan lyra yg sudah tertidur pulas.

Bagaimana cara nya biar dirinya bisa tidur. Bau melati begitu memyengat entah dari mana asal bunga itu.


Sebuah bisikan terdengar ' nulungan kami'(tolong) angel memejamkan mata nya lalu tertidur pulas di alam mimpinya.


(Mimpi angel)


Angel berada di sebuah entah apa nama nya. Tempat ini sangat kuno terdapat banyak sekali benda- banda yg kuno jika di jual akan sangat mahal harga nya. 


Setiap angel berjalan di setiap sudut ruangan itu terdapat banyak sekali orang kesakitan. Entah itu orang atau roh tidak tahulah. Angel tidak mengerti mereka seperti menahan kesakitan. Angel ingin membantu tapi bagaimana? Angel memegang rantai emas itu tapi justru angel terpental. 

Angel menatap kasian ke arah gadis mungkin berumur 14. Gadis itu menatap angel sayu. Angel kasian melihat. Tapi bagaimana cara angel membantu nya. 'Tulungan' ucap gadis kecil itu mencoba tersenyum. Angel merasa sakit di dadanya, perih sekali sangat sesak.


'Hah' angel terbangun dalam mimpinya. Jm 07.00 wib, artinya sudah pagi. Angel berlari membersihkan dirinya, selesai membersihkan dirinya. Angel berjalan tergesa- gesa


"Kenapa lo gel?" Tanya fildo heran dan angel hanya diam engan menjawab.


"Oh ya,, gua mau cerita." Ucap dwi serius.


"Cerit apa?" Tanya lyra terheran, jino yg sudah tahu hanya diam


"Jadi kemaren malem itu___bla bla bla" selesai dwi bercerita, kami bertiga tidak percaya berbeda dengan angel dan juan yg diam.


"Masa sih, gua gak percaya!" Sarkas fildo


"Itu bener!" Ujar angel." Gua di mimpi in, mimpi itu kaya nyata. Tapi entah kenapa gua bisa masuk dalam mimpi itu. Mereka tersiksa!" 


"Maksud lo apa sih gel? Gua gak ngerti. Coba jelasin!" Fildo melirik angel dan angel menatap teman- teman nya sendu.


Angel menghela nafas panjang." Gua gak tau, mereka tersiksa. Mereka perempuan, dalam mimpi gua mereka minta tolong."


Mereka masih tidak mengerti ucapan angel apa lagi jino otak pas- pasan mana mungkin ngerti.

"Maksud lo apa gel? Coba ngomng yg jelas!" Ucap lyra memiringkan kepala nya.


"Mereka tersiksa... mereka tersiksa kita harus bantuin mereka." Angel mengacak rambutnya frustasi


"Angel tenang.. lo harus tenang, jangan di paksa kalo gak mau cerita!" Fildo mengusap punggung angel menenagkan


Sebenernya bingung. Seumur hidup mereka tidak pernah melihat angel se frustasi ini. Angel adalah orang yg ceria.

Skip


Malam tiba menunjukkan jm 8 mlam. Teh sina dan suami juga kinan belum pulang dari tempat tetangga nya. Sedangkan kami pusing dengan pikiran masing- masing. Bau melati begitu menyengat entah dari mana asal nya. Aneh nya yg bisa mencium hanya Dwi, jino dan angel. Yg lain nya tampak biasa saja.


"Kalian nyium bau bunga melati gak?" Dwi mengendus- endus


"Kaya babi aja lo, ngendus- ngendus." Celetuk jino. Dwi menatap sebel ke arah jino.


"Ngak tuh." Jawab lyra di ikuti gelengan gilang dan fildo.


Jino dan angel menyeringatkan keningnya bingung." Masa sih?" Tanya angel menatap teman nya." Malahan nyengat banget bau nya!" Ucapan angel diangguki jino.


"Cukup! Kita harus cepet mecahin misteri ini! Gua capek di teror dalam mimpi! Mereka kesakitan tolongin mereka!" Angel menangis histeris.


"Ngel, lo harus tenang." Gilang kini bersuara meresa aneh dengan situasi ini.


"Maksudnya di teror dalam mimpi, bisa lo ceritain mimpi ngel?" Ucap fildo lembut


Angel kehilangan kesadaran dan akhirnya pingsan. Hanya suara samar- samar terdengar di telinga nya.


(Mimpi angel)


Angel berdiri di sebuah gerbang yg begitu mewah ini kan tempat yg waktu itu. Pikir angel. Angel melangkahkan kaki nya, melihat para gadis di siksa bahkan orang yg menyiksa para gadis itu tidak punya kemanusiaan. Para gadis itu merasa kesakitan. Apa yg terjadi? Angel menatap mereka satu- persatu. Wajah mereka yg ayu dan manis. Kenapa mereka bisa di sini? Angel melihat orang memegang cabuk hitam itu. Pria mungkin tapi aneh nya dia berekor berbeda dengan manusia pada umumnya. Sebenarnya angel ada di dunia mana sih? Dunia manusia apa dunia gaib.

Angel menyentuh rantai emas itu dan justru terpental. Tapi aneh nya pria itu tidak melihat dirinya hanya para gadis aja. Angel berjalan lagi ternyata masih banyak gadis yg menderita, oh bagaimana cara angel membatu mereka. 


'Hah' angel terbangun dalam mimpi nya jam 7 pagi. Angel sudah tidur di kasur berapa lama? Angel membersihkan diri.


Angel melihat sekitar dalam rumah ternyata mereka ada di meja makan.

"Eh angel, udah bangun? Ayuk makan dulu." 


Angel tersenyum tipis lalu menarik bangku untuk dia duduki.

"Angel lo gak papa kan? Muka lo pucet." Tanya dwi disebelah ku.


Angel menggeleng entah kenapa nafsu makan nya hilang. Angel menghela nafas dan berjalan ke luar rumah.

"Angel mau kemana tuh?" Ucap lyra


"Biar gua temenin angel." Fildo melangkah menyusul Angel.


"Halah, bilang aja mau modus." Celetuk jino


"Heh, apaan sih jin. Omongan nya." Tegur teh sina


Jino sudah pasrah di panggil jin." Iya teh, iya, masak apa teh?"


"Jengkol di semur." Jawab teh sina


"Weh, mantep tuh teh." Jino mengambil jengkol itu dan memakan nya dengan lahap. selesai makan." Huha...huha gila pedes banget tapi enak." 


"Lo bisa gak sih, gak usah huha..huha. abab lo tuh kemana- mana." Ketus dwi dan yg lainnya terkekeh." Mana bau lagi." 


"Bacot!"


Disisi lain Angel berjalan ke arah sawah di sana banyak rerumputan padi. Sangat sejuk.

"Gel, lo gak makan? Makan yuk nanti lo sakit." Fildo menduduki dirinya di samping


"Gua gak nafsu." Balas Angel malas. Angel menoleh ke arah 2 pria itu. Cukup aneh dan mencurigakan.

"Do. Mereka siapa ya? Kok gelagat nya aneh gitu." 


"Udah gak usah di pikirin. Pulang yuk!" 


Skip


Sekarang sudah bergantian hari. Hari ini adalah hari kamis. Semua nya belum menemukan tanda- tanda akan memecahkan misteri ini dan Angel selalu bermimpi yg aneh tapi kaya nyata. Angel juga sudah bercerita ke pada teman nya. Mereka awal nya tidak percaya. Tapi karna perkataan dwi mereka percaya. Sebab dwi juga pernah bermimpi.


Angel memakain jaket kulit berwarna merah marun dan melangkah ke luar.

"Angel mau kemana?" 


"Jalan- jalan!" 


"Gua ikut," dengan sedikit berlari fildo dan Angel sudah berada di persawahan. Enak sekali di pandang nya.


Angel menoleh 2 pria yg waktu itu Angel lihat. Mereka membawa karung yg besar.

"Do, mereka bawa apa tuh? Ikutin yuk!"


"Ah, paling padi."


"Ayok lah, tapi jangan lupa vidio in. Siapa tau kita bisa cepet pecahin misteri ini. Fildo mengehela nafas dan akhirnya menyetujui


Kami berdua mengikuti langkah ke dua pria yg membawa karung itu. Azan magrib sudah tiba mereka berdua kini berada di danau. Kami berdua nyumput di rumputan cukup panjang itu. Fildo sudah bersiap untuk mem vidioi. Tiba nya saat karung itu di buka ternyata seorang gadis cukup cantik itu tergeletak tak berdaya. Kami berdua terkejut. 


Ke dua pria itu seperti membaca sesuatu dan...

Dan juga kedua pria itu sudah menyiapkan sesajen. Setelah ucapan dari satu pria itu tiba- tiba danau yg tenang itu berbentuk pusaran air dengan sedikit gelombang kecil. Muncul  seorang wanita berbaju kebaya seperti kerajaan. Bayangkan saja perhiasannya sungguh banyak. Angel dan fildo tidak bisa  mendengar dengan jelas karna gelombang air yg besar.

Sungguh kami terkejut apa baru saja kita lihat. Bahkan gadis itu sudah hilang entah kemana. Setelah nya pusaran air itu berubah kembali tenang. Bahkan kedua pria itu sangat bahagia dan pergi dari tempat itu.


"Mereka ngelakuin pesugihan." 


"Engak usah di pikirin. Kita harus pergi sekarang."


Skip


Sampai di rumah teh sina. Angel dan Fildo sangat heboh hal itu membuat temanya berlari ke arah Angel dan Fildo. 


"Gua punya berita heboh! Dan misteri sudah terungkap!" Seru Fildo diiringi Angel yg tersenyum


"Ini ya, kalian liat vidio ini." Fildo memperlihatkan vidio nya. Aneh nya hanya gambar kosong berwarna hitam tidak ada gambar nya.

"Lo ngelawak? Do, gel," lyra menggaruk pipinya mentap Fildo dan Angel bergantian


"Kita gak bohong! Tadi itu ada!" Angel menarik hp fildo dan melihat dengan teliti. Tidak ada.


"Kalian harus banyak istirahat deh, mungkin kalian capek?!" Ujar dwi.


"Bener wi. Kita gak bohong! Tadi ada kita berdua liat dengan mata kepala kita sendiri! Dan mimpi yg pernah gua alami itu adalah roh para gadis mereka dijadiin budak karna mereka adalah korban tumbal. Mereka di jadiin tumbal! Ada 2 pria yg ikut pesugihan!! Percaya pliss!!" Diangguki fildo


"Kita orang bener kok, kita gak bohong!" Ucap fildo meyakinkan.


Jino menempelkan telapak tangan di dahi fildo." Lo sakit?" 


"Gua gak sakit!! Kita bener liat!!" 


"Ok, kalo kalian bener trus mna vidio nya." Ucap gilang tenang.


"Gak tau, tadi itu apa pas kita di danau! Tapi pas kita berdua pulang! Isi di vidio ini gak ada! Fildo lo gak apus kan?" 


"Gua gak apus gel."


"Percaya sama kita." 


"Kalian terlalu percaya tentang gituan?"


"SETERAH!!" kesal fildo dan Angel sudah habis kesabaran mereka berdua.


Angel melangkahkan kaki nya ke meja makan dan fildo di belakangnya.

"Cie, yg lagi ngambek." Goda jino terkekeh


Angel dan Fildo tidaj menanggapi dan langsung duduk dan makan dengan tenang.

"Ngambek kok barengan." Sindir jino lagi 


Angel dan Fildo diam engan menjawab 

"Udah jin, jangan kaya gitu." Peringat lyra 


Jino terkekeh lalu lanjut makan. 


Angel diam sejenak." Kalo kalian pengen tau, hari ini hari jumat kan. Abis magrib kita ke danau." 


Jino langsung pucat pasi. Bagaimana jika nanti di danau ketemu tuyul, kunti atau pocong. Membayangkan saja membuat jino merinding.


"Gua kedepan dulu." Pamit Angel lalu berjalan keluar 


Angel melihat bunga- bunga warna- warni yg indah. Sebuah ayunan membuat Angel tertarik untuk menaiki nya. Angel memainkan ayunan nya, tanpa sadar seorang gadis berbaju kebaya sunda itu mendorong ayunan. Wajah nya yg pucat dengan tatapan kosong. 

'Tulungan' Angel merasa ada sebuah bisikan di mana suara itu. Angel tidak bisa melihatnya. Sebuah kertas tergeletak di bawah kaki nya. Bertulis

《Jangan Berani berbicara, Jangan berani memberitahu. Jika tidak nyawamu akan hilang》


Siapa dia? Kenapa orang ini menerornya? Angel melihat tulisan nya lagi dan sebuah lemparan mengenai punggung Angel dan Angel berbalik. Sebuah Jari potel berdarah kering. Angel terkejut.

《Jangan terkejut. Ini baru awal》


Angel berlari masuk ke dalam rumah dengan nafas tergesa - gesa. Apa orang itu adalah 2 pria itu? Apa mereka berdua yg menerornya? 


"Lo kenapa?" Dwi melangkah mendekati Angel


Angel menggeleng." Gak, gua gak papa." 


"Ya udah yuk, bikin makanan yuk?" 


"Pergi ke warung gitu, tapi warungnya jauh." 


"Ayok lah gel." Bujuk dwi


"Engaklah kamu sama lyra aja." 


"Ada apaan nih?" Tiba- tiba lyra datang dari arah belakang.


"Ini si dwi pengen ke warung."


"Yuk wi, sama gua aja." 


"Ayok" mereka berdua sudah pergi. Angel mengela nafas dan langsung menghempaskan tubuh nya di kasur


Di perjalanan lyra sesekali tertawa akibat candaan dan lelucon yg dwi keluarkan. Bahkan banyak para cowok melihat ke arah mereka. Tapi ke dua gadis itu tidak peduli. Dekat persimpangan jalan mereka terus berjalan. Jalanan yg sepi bahkan rumah hanya bisa dihitung dengan jari gak sampe 10 rumah sih. Sebuah bisikan terdengar di telinga dwi.

'Dwi' suara lembut itu menyapu pendengaran dwi. Dwi menoleh ke arah kiri tidak ada orang. Dwi langsung berbalik ke arah kanan

"Oh ya, enak____" lyra tidak ada di samping nya.


"Ra!! Lo dimana jangan bercanda ra!!"


Jam 4 sore sudah tiba, tapi lyra belum ketemu sama sekali. Saat lyra menghilang. Dwi langsung menghubungi fildo. Jadi sekarang mereka sedang sibuk mencari lyra. Sebuah tempat yang menurut Angel belum di kunjungi. Danau tempat itu belum di kunjungi.

"Kita pergi kedanau sekarang!!" Ucap Angel membuat mereka mengganguk.


Sampai di danau mereka sudah bolak balik mencari lyra. Tidak ketemu juga, 'Gubuk' suara itu menyadarkan Angel lalu meminta teman nya mencari gubuk dan akhirnya mereka menemukan sebuah gubuk kecil.

Seorang pria membawa sesajen. Dan satu pria lagi menggendong seorang gadis dan itu adalah lyra. Lyra tidak sadarkan diri.

"Itu lyra, kita harus kesana." Ujar jino


"Jangan, tunggu mereka pergi." Gilang menatap lurus kearah depan. 


Kedua pria itu pergi kedalam gubuk meninggalkan lyra yg tidak sadarkan diri. Seperti kesempatan emas gilang dan jini dengan cepat ke arah gubuk itu dan menggendong lyra kearah kami.

"Cepat kita bawa pulang, sebelum ketauan mereka." Ujar fildo


Sampai di rumah teh sina. Jino membaringkan lyra di tiker. Bau bunga melati begitu menyengat dari tubuh lyra. 

"Gimana? Kalian percayakan sama gua dan fildo." Ujar Angel menyilang tangan nya di depan dada.


"Iya." Ucap gilang, dwi, jino serempak.


"Trus gimna? Kita belum ada bukti." Ujar jino.


"Kata siapa? Nih buktinya." Fildo memperlihatkan vidio nya.


"Jadi, kita udah selesai mecahin misteri ini." Angel bersemangat sembari tersenyum lebar.


Semua warga desa sudah tau akan akibat anak gadis mereka menghilang tanpa jejak. Mereka seperti kurang becus menjaga anak mereka, mereka juga sedih karana anak mereka di jadikan tumbal. 


Kedua pria itu bernama tatang dan ujang. Pantas saja mereka kaya seketika ternyata mereka menggunakan pesugihan. Urusan sudah selesai. Dan berita yg di buat kami sudah tersebar luas. 

Berlangganan Untuk Menerima Update Terbaru:

Disqus Comments